Intervensi Medikal Hipnosis Sebagai Upaya Pemberdayaan Pasien Tuberkulosis Untuk Meningatkan Kepatuhan Pengobatan ?>

Intervensi Medikal Hipnosis Sebagai Upaya Pemberdayaan Pasien Tuberkulosis Untuk Meningatkan Kepatuhan Pengobatan

Hanung Prasetya, Muh. Syamsulhadi, Sapja Anantanyu,  Bhisma Murti

 RINGKASAN PENELITIAN

          Semua pasien tuberkulosis (TB) dapat disembuhkan jika mereka diobati dan mengikuti program pengobatan dengan benar tanpa putus. Kepatuhan terhadap program pengobatan sangat mutlak pada penyembuhan TB. Penelitian ini bertujuan 1) menganalisis konsep persepsi kerentanan, keseriusan, manfaat, hambatan, pencetus aksi / cues to action (CtA) dan self-efficacy  dalam Health Belief Model (HBM) terhadap kepatuhan minum obat setelah mendapatkan program medikal hipnosis, 2) menganalisis pengaruh program medikal hipnosis terhadap tingkat kepatuhan minum obat TB, 3) menganalisis peran medikal hipnosis sebagai pemberdayaan diri pasien terhadap kepatuhan minum obat dan 4) menganalisis penggunaan konsep HBM untuk menyusun sugesti medikal hipnosis peningkatan kepatuhan minum obat.

Desain penelitian ini menggunakan randomized-controlled trial (RCT). Subyek penelitian yang digunakan adalah 60 pasien TB yang diambil secara acak dari 361 pasien yang berobat ke Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat dan tiga Puskesmas di kota Surakarta. Penelitian dilaksanakan mulai Oktober 2014 sampai dengan November 2015. Medikal hipnosis diberikan minimal sekali dalam seminggu selama pasien mengikuti program pengobatan TB. Instrumen dirancang dan diujikan untuk mengukur 7 konsep dari teori HBM. Data dianalisis menggunakan t-test dan analisis jalur untuk menguji peningkatan kepatuhan terhadap program pengobatan melalui konsep HBM. Konsep HBM dapat digunakan sebagai determinan kepatuhan pengobatan TB, hal ditunjukan pada spesifikasi model memiliki kesesuaian yang baik, secara statistik ditunjukkan dengan probability level model pada bulan keenam yaitu 0,261 atau model empirik bulan keenam sama dengan model hipotetik. Nilai Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) pada akhir penelitiaan adalah 0,062 (cutt off 0.080) memiliki makna model ini dapat diterima. Nilai Goodness of Fit Index (GFI) model pada bulan keenam adalah 0.953 (cutt off 0.900) menunjukkan model memiliki kesesuaian yang baik. Pada Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) memiliki skor 0,807 (cutt off 0,75) menunjukkan model memiliki kesesuaian keseluruhan yang baik.

Program medikal hipnosis dapat mengubah persepsi dalam konsep HBM dan memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap tingkat kepatuhan mengikuti program pengobatan TB. Intervensi medikal hipnosis terbukti mampu memengaruhi: (a) persepsi pasien terhadap keseriusan penyakit TB, (b) persepsi pasien terhadap kerentanan penyakit TB, (c) persepsi pasien terhadap hambatan mengikuti program pengobatan TB, (d) persepsi pasien terhadap manfaat mengikuti program pengobatan TB, (e)  self-efficacy pasien dalam mengikuti program pengobatan TB, dan (f) persepsi pasien terhadap ancaman penyakit TB.

Medikal hipnosis memiliki efek positif pada semua konsep HBM  yaitu kerentanan yang dirasakan, keseriusan, ancaman, manfaat, pencetus aksi / isyarat untuk bertindak dan self-efficacy. Kecuali hambatan yang dirasakan, hipnosis memiliki efek negatif terhadap hambatan yang dirasakan, yang memiliki efek negatif pada kepatuhan terhadap pengobatan serta memiliki efek positif pada kepatuhan terhadap pengobatan. Semua efek ini secara statistik signifikan atau mendekati signifikan. Semua itu akhirnya memengaruhi pasien untuk patuh dan mematuhi program pengobatan penyakit TB selama 6 bulan berturut-turut tanpa putus. Hal ini ditunjukkan dengan model empirik bulan kedua, bulan keempat dan bulan keenam sama dengan model hipotetik.

Pemberian program medikal hipnosis dapat dipergunakan sebagai metode pemberdayaan pasien TB dalam meningkatkan kepatuhan minum obat. Untuk pemberdayaan diri, maka pemberian program medikal hipnosis  dilakukan secara mandiri (self-hypnosis) oleh pasien sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan minum obat. Pada program ini peran petugas kesehatan maupun keluarga memantau dan memastikan apakah obat sudah diminum pasien sesuai program. Konsep model HBM dapat dipergunakan untuk menyusun isi sugesti medikal hipnosis secara persuasif dan disampaikan dalam kondisi pasien terhipnosis sehingga mampu meningkatkan kepatuhan minum obat TB.

Penelitian ini memberikan dukungan empiris bahwa medikal hipnosis efektif untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program pengobatan TB, dengan meningkatkan persepsi dan keyakinan yang berhubungan dengan kesehatan dalam HBM.

___________________

Kata kunci: Medikal hipnosis, pasien TB, Kepatuhan pengobatan TB

 

1,446 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini