MANAJEMEN PERSALINAN BEBAS NYERI DENGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING (Artikel ke-3)
Diana Dayaningsih1, Sang Ayu Ketut Candrawati2
Perawat sebagai tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu bersalin perlu merencanakan persiapan ibu dalam menghadapi persalinan. Penggunaan tekhnik relaksasi hipnosis diri sebagai salah satu intervensi nonfarmakologis mengatasi rasa nyeri dan cemas dalam persalinan pada prinsipnya bertujuan untuk membuat ibu yang melahirkan lebih tenang dan rileks, sehingga sikap tersebut dapat memblokir rasa cemas dan takut yang dirasakan. Metode hipnosis selama persiapan persalinan dapat menumbuhkan rasa relaksasi, nyaman dan percaya diri serta memfasilitasi peningkatan sense of control dalam menjalani proses persalinan normal yang nyaman dan sehat (Martin, Schauble, Rai & Curry, 2001).
Metode hipnosis diri ini oleh perawat dapat diterapkan dalam materi pendidikan kesehatan pada kelas persiapan persalinan bagi ibu hamil khususnya ibu primigravida untuk mempersiapkan kondisi psikologisnya saat persalinan. Hal ini sesuai dengan Nicholas dan Humenick (2000) yang menyatakan bahwa pendidikan persalinan adalah suatu proses pembelajaran yang dinamis pada ibu hamil, mengenai informasi tentang persiapan fisik dan emosi dalam kehamilan, persalinan awal menjadi orang tua, mengajarkan ketrampilan koping dan teknik-teknik yang digunakan dalam melahirkan.
Definisi Hypnobirthing
Hypnobirthing merupakan salah satu teknik otohipnosis (self hypnosis) yaitu upaya alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran bawah sadar dalam menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Dengan demikian, setiap ibu hamil dapat menikmati indahnya kehamilan dan lancarnya proses persalinan (Semple, 2011).
Hypnobirthing merupakan sugesti yang dilakukan pada ibu hamil dengan cara mengusap bagian bawah payudaranya hingga perut, terlebih saat bayinya bergerak-gerak sambil mengucapkan kalimat – kalimat positif yanng dapat membangun kecerdasan otak pada anak (Chandy, 2011, hlm.76)
Metode hypnobirthing didasarkan pada keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk menjalani proses melahirkan secara alami, tenang dan nyaman (tanpa rasa sakit). Program ini mengajarkan ibu hamil untuk menyatu dengan gerak dan ritme tubuh yang alami saat menjalani proses melahirkan, membiarkan tubuh dan pikiran untuk bekerja serta meyakini bahwa tubuh mampu berfungsi sebagaimana seharusnya sehingga rasa sakit menghilang (Semple, 2011).
Hypnobirthing juga mampu untuk menetralisir dan memprogram ulang (reprogramming) rekaman negatif dalam pikiran bawah sadar dengan program positif. Dengan demikian, rekaman yang terpatri dalam pikiran bawah sadar bahwa persalinan itu menakutkan dan menyakitkan, bisa terhapus. Berganti dengan keyakinan bahwa persalinan berlangsung mudah, lancar dan tanpa rasa sakit (nyaman) (Mongan, 2005).
Manfaat Hypnobirthing
- Selama kehamilan
1) Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit saat melahirkan tanpa efek samping terhadap janin.
2) Mengurangi rasa mual, muntah dan pusing pada trimester pertama.
3) Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan bisa memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal (letak belakang kepala).
4) Membuat kondisi ibu hamil menjadi tenang dan damai selama kehamilannya. Ketenangan dan rasa damai sang ibu akan dirasakan janin sehingga ia pun mempunyai nilai kedamaian dalam dirinya (spiritual quoetient).
2. Menjelang persalinan
1) Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta ketakutan menjelang persalinan yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit pada saat persalinan.
2) Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi rahim.
3) Meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh untuk mengurangi, bahkan menghilangkan rasa nyeri pada saat kontraksi dan persalinan (endorfin/endogenic morphin adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh saat tenang).
2. Saat persalinan
1) Memperlancar proses persalinan (kala 1 dan 2 lebih lancar).
2) Mengurangi risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan dan terjadinya perdarahan. Kondisi yang tenang membuat keseimbangan hormonal di dalam tubuh.
3) Membantu menjaga suplay oksigen selama proses persalinan.
3.Setelah persalinan
1) Meningkatkan ikatan batin bayi dengan ayah dan bundanya.
2) Mempercepat pemulihan dalam masa nifas.
3) Mencegah depresi paska persalinan (baby blues).
4) Memperlancar produksi ASI.
(Kuswandi, 2011 & Semple, 2011)
Bersambung artikel ke-4
Penulis :
- Diana Dayaningsih,S.Kep ( Praktisi Hypnoterapi, Mahasiswi Program Pascasarjana Keperawatan Universitas Diponegoro).
- Sang Ayu Ketut Candrawati,S.Kep ( Mahasiswa Program Pascasarjana Keperawatan Universitas Diponegoro Semarang )
Artikel ini akan dilanjutkan Seri ke-4, pastikan ikuti terus…
1,898 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini