Apakah Setiap Orang Dapat Dihipnosis?
Apakah setiap orang dapat dihipnosis? Salah satu syarat untuk hipnosis adalah secara sadar tidak menolak, dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama antara hipnotist dengan klien, memiliki kemampuan untuk fokus ditambah dengan kreativitas dan fantasi visualisasi.
Syarat-syarat tersebut dinamakan hypnotizability atau kemampuan menerima sugesti hipnosis (Woody, EZ et al 2005) yang dapat dinilai tingkatannya dengan menggunakan skala SHSS (Stanford Hypnotic Susceptibility Scale) dan HIP (Hypnotic Induction Profile). Berdasarkan hypnotizability, secara umum populasi dapat digolongkan menjadi 5% sulit dihipnosis, 70-85% sedang dan 10-15% mudah dihipnosis.
Menurut Spiegel (1985), Rogovik dan Goldman (2007) wanita mempunyai nilai hypnotizability lebih tinggi daripada laki-laki, dan anak-anak lebih tinggi daripada orang dewasa. Patterson et.al (2004) berpendapat bahwa seseorang yang memiliki sugestibilitas rendah tetap dapat dioptimalkan kemampuan sugestibilitasnya dengan menggunakan virtual reality hypnosis, karena kemampuan imajinasi sangat penting untuk merespon kondisi hipnosis.
Menurut Sadock & Sadock (2007) derajat hipnotibilitas merupakan sikap yang menetap sepanjang siklus kehidupan manusia. Proses hipnosis mengambil sifat hipnotibilitas dan mengubahnya ke dalam keadaan hipnotik. Pengalaman keadaan konsentrasi hipnotik memerlukan pemusatan tiga hal penting yaitu absorbsi, disosiasi dan sugestibilitas.
Absorbsi merupakan kemampuan untuk menurunkan kewaspadaan perifer yang menghasilkan perhatian fokal yang lebih besar. Hal ini dapat diumpamakan seperti lensa pemfokus (obyek perhatian terlihat sangat detail dan jelas, tetapi secara relatif terpisah dari konteks ) psikologis yang meningkatkan perhatian yang diberikan pikiran atau emosi untuk meningkatkan eksklusi dari semua konteks, bahkan termasuk orientasi waktu dan tempat.
Disosiasi adalah memisahkan keluar dari elemen kesadaran identitas klien, persepsi, memori atau respon motorik sejalan dengan pendalaman hipnotik. Hasilnya adalah komponen kewaspadaan diri, waktu, persepsi dan aktifitas fisik dapat terjadi tanpa diketahui oleh kesadaran pasien dan dapat terlihat tidak disadari (Sadock & Sadock, 2007). Ketika absorber seseorang semakin fokus dalam perhatian vokal maka semakin informasi pada kewaspadaan perifer ke luar dari kesadaran.
Sugestibilitas merupakan kecenderungan klien dihipnosis untuk memperhatikan dan menerima sinyal dan informasi dengan secara relatif meredam penilaian kritis yang normal, meskipun masih kontroversial apakah penilaian kritis dapat diredam sepenuhnya. Sifat ini akan bervariasi dari respon paling kompulsif terhadap input pada yang sangat hipnotibel sampai perasaan otomatisasi pada individu yang kurang hipnotibel. Motivasi, keuntungan sekunder atau kehilangan dan derajat seseorang dapat meredam proses kognitif mempengaruhi sugestibilitas (Spiegel, 1985). Namun demikian menurut Gfeller JD (1987) tingginya motivasi seseorang terhadap isi sugesti mampu meningkatkan derajat sugestibilitas, sehingga kondisi ini semakin memudahkan proses hipnosis. Semoga bermanfaat.
1,390 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini